Laman

Entri Populer

Selasa, 17 April 2012

TIPS BIAR BEBAS BERBUAT MAKSIAT


Bismillahirrohmaanirrohiim
Nahlukkum min maaim mahiin (Bukankah kami menciptakan kamu (manusia) dari air yang hina (air mani)) Q.S Al – Mursalaat 20

Ternyata kita tercipta dari air mani yang tempat keluarnya juga merupakan tempat keluar air seni. Saya fikir ketika ada orang yang buang air kecil mengenai kita, kita tidak akan terima dan mungkin kita juga akan marah besar karena kita merasa dihina karena disiram dengan air seni itu.
Kalau begitu masih layakkah kita berlaku sombong? Masih layakkah rasa angkuh itu tertanam di hati kita? Ketika kita kembali ke asal muasal kejadian kita, kita akan temui seberapa hinanya diri ini, kita tidak lebih baik kelahirannya dari pada jin ataupun malaikat yang tercipta dari Nur. Tapi para malaikat itu tunduk dan senantiasa mengabdi pada Allah tanpa kenal lelah. Kita yang tercipta dari air yang hina itu merasa lebih hebat atau mungkin lebih mulia dari pada malaikat itu. Ingat iblis laknatulloh? Makhluk surga yang juga jadi guru bagi para malaikat tetap mau sujud dan mematuhi perintah Allah kecuali satu hal, sujud kepada Nabi Adam as. Cuma itu kesalahannya, meskipun dia dilaknat tapi tetap menyebut nama Allah dan merasa sebagai seorang hamba. Iblis yang tamatan surga itu yang sekarang jadi musuh besar manusia di akhir kehidupannya di surga masih sempat menyebut nama Allah.
Kita, yang bukan siapa – siapa dibanding iblis, kita bukan tamatan surga juga bukan guru buat para malaikat berani berbuat ingkar berkali – kali, kita tidak hanya ingkar kepada ajaran Rasulullah tapi juga berani menentang Allah dengan tidak sujud kepada Allah (Shalat), sekali lagi iblis tidak mau sujud kepada nabi Adam bukan kepada Allah.



Saudaraku, apa yang membuat kita merasa berhak untuk sombong?
Harta titipan ilahi itu? Itu hanya titipan dan ia merupakan amanat bagimu untuk kau perjuangkan dan kau belanjakan di jalan Allah yang bisa Ia ambil kapan saja Allah mau, begitu berani kita berbangga dengannya. Perhatikan berapa banyak orang yang kehilangan harta ketika banjir menghantam ataupun tsunami menerjang, harta yang banyak itu hulang seketika. Tidakkah Qarun itu jadi pelajaran bagimu bagaimana harta yang ia banggakan itu jadi laknat baginya yang juga jadi jalan kematinnya?

Atau karena jabatan yang sekarang kamu peroleh? Jabatan itu juga titipan saudaraku sekaligus amanah bagimu untuk kau jalankan dijalan Allah. Tidakkah cukup Fir’aun itu jadi peringatan bagimu? Kekuasaannya yang begitu dahsyat itu harus jadi saksi kematiannya ditengah laut.
Atau kamu tidak ingat kekuasaan nabi Sulaiman as yang begitu megah yang tidak satupun makhluk memperoleh kekuasaan seperti itu tapi dia jalankan kekuasaan itu di jalan Allah dan predikat Rasul juga ia peroleh.

Atau kamu merasa lebih baik dibanding manusia lain karena kcantikan atau ketampanan wajah itu? Ingat saudaraku, wajah yang rupawan itu akan berkerut dimakan usia, kecantikan itu akan berganti dengan keriput. Jadikanlah nabi Yusuf itu sebagai teladan wajah yang rupawan itu tidak pernah sekalipun membuat dia jauh dari Allah.

Atau otot yang kuat itu? Hmmm, ingat saudaraku ia akan kembali ke dalam tanah dan akan lapuk dimakan tanah dan cacing di dalam kubur sana. Jadikan nabi Daud as teladanmu, bukan hanya ototnya yang kuat tapi suaranya saja bisa melunakkan besi tapi sekali lagi mereka semua itu tidak ingkar kepada Allah.
Saudaraku, coba sebutkan apa yang membuat kamu merasa lebih baik dibanding manusia lain, kita ini tercipta sama – sama dari air mani yang tempat keluarnya sama dengan tempat keluar kencing. Atau apa kamu tercipta dari air madu sehingga kamu merasalebih baik dari manusia yang lain? Tidak, kita dijadikan dari jenis air yang sama.

Apa kamu lupa ketika kamu nanti yang mengurusi jenazahmu itu orang lain, orang – orang yang kamu berlaku sombong pada mereka. Atau tidak pernah kamu jadikan pelajaran tentang apa – apa yang sudah Allah tunjukkan kepada kaum – kaum sombong sebelum kita? Kamu ingat kaum Tsamud yang hancur oleh angin, atau kaum Luth yang hancur diriram hujan batu atau Abraha dan pasukan Gajahnya yang dilempari dengan kerikil sijjil yang meluluhlantakkan meraka. Apa kamu merasa cukup kuat untuk menahan pedihnya azab Allah itu.

Saranku untukmu saudaraku, yang ingin terus berada dalam kubangan maksiat dan masih belum mau kembali memenihi panggilah hatimu untuk kembali ke jalan Allah, perhatikanlah 5 hal berikut ini :
  1. Kalau ingin maksiat jangan makan rezeki yang diberikan Allah padamu
  2. Atau kalau kamu tidak bisa, setidaknya kamu bisakan berbuat maksiat di tempat (tanah) yang bukan milik Allah
  3. Kalau tidak bisa dengan 2 syarat itu masih ada 3 lagi, setidaknya kamu bisakan berbuat maksiat tanpa sepengatahuan Allah
  4. Ini yang agak mudah, nanti ketika malaikat maut datang menjemputmu coba kamu tawar agar nyawamu ditangguhkan, tawar dengan semua hal yang membuat kamu berlaku sombong
  5. Atau kamu juga bisa ketika nanti para malaikat menyeret kamu ke neraka tawar mereka agar kamu jangan dimasukkan ke neraka itu dengan sejuta alasan yang selalu kamu gunakan waktu di dunia ini

Selamat mencoba buta yang masih ingin terus berada dalam kubangan sombong dan ujub itu.
Penulis memohon kepada Allah semoga penulis dan pembaca dijauhkan dari sifat – sifat yang mengotori hati.

“Allohimma inna naudzubika min qolbi laa tahsya’u tsabbit qulubana ‘ala diinika wali too’atika” (Ya Allah, lindungi kami dari hati yang tidak khusuk dan tetapkanlah hati kami dalam agama – Mu dan tetap ta’at kepada Mu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar