Laman

Entri Populer

Sabtu, 28 April 2012

UCAPAN DAN SALAM SEHARI – HARI


Selamat
: omedeto gozaimasu
Selamat Pagi
: ohayou gozaimasu
Selamat siang
: konnichiwa
Selamat malam
: konbanwa
Selamat tidur
: konbanwa
Selamat datang
: irasshaimase
Selamat jalan
: itte irasshai
Selamat pulang
: okaeri nasai
Selamat tinggal
: itte mairimasu
Hallo (telephone)
: moshi moshi
Apa kabar
: ogenki desuka
Berkat do’a anda sehat – sehat saja
: okage sama de genki desu
Kabar baik
: hai, genki desu
Kabar tidak baik
: genki dewa arimasen
Sampai bertemu lagi
: jya, mata/dewa mata
Maaf, permisi, tolong
: sumimasen
Siapa nama anda?
: O-namae wa donata desuka
Nama saya Lamansu
: watashi no namae wa Lamansu desu
Kenalkan, ini Tuan Ari
: gashokai itaishimasu, Kochira wa Ari san desu
Silahkan
: douzo
Terimakasih
: arigatou gozaimasu
Sama – sama
: dou ita shimashite
Mohon maaf
: gomen nasai
Maaf, mungkin sudah lama menunggu
: omotase shimashita
Apakah kalian sudah saling kenal?
: mou anatagata wa oshiriai desu ka
Senang berkenalan dengan anda
: douzo yoroshiku onegaishimasu
Tunggu sebentar
: chotto matte kudasai
Saya sehat seperti biasa
: aikarawazu genki ni shite imasu
Bagaimana dengan anda?
; anata wa dou desuka
Sangan menyenangkan
: totemo tanoshikatta desu
Sangan menarik
: omoshirokatta desu
Apakah anda punya waktu pada hariminggu?
: do youbi no ban wa O-hima desuka
Adakah rencana anda hari minggu?
Nichi youbi ni nanika goyatei ga arimasuka
Silahkan masuk
: o-hairi kudasai
Tidak apa – apa
: daijobu desu
Apakah anda sakit?
: Gobyouki desuka
Semoga cepat sembuh
: odaiji ni
Apakah ada persoalan?
: doka nasaimashita ka
Sudah lama tidak berjumapa
: shibaraku desu ne
Tidak, tidak apa – apa
: iie, kamaimasen
Good luck
: ganbatte kudasai
Ngomong – ngomong
: tokorode
Kalau begitu
: soreja …
Ada apa?
: doshita no desuka
Silahkan datang
: oide kudasai
Turut berduka cita
: goshusho sama desu
Salam saya kepada Ira
: Ira san ni yoroshiku
Jangan khawatir
: go shinpai naku

KATA SAMBUNG
Akhir – akhir ini
: kono goro
Atau
: matawa
Bagaimanapun juga
: sore wa soto shite
Beberapa waktu yg lalu
: saki hodo
Beberapa hari yg lalu
: kono aida
Begitu saja
: sono mama
Begini saja
: kono mama
Biasanya
: futsuwa
Dalam waktu singkat
: chikai uchi ni
Dan
: .. to …
Hanya, saja, Cuma
: dake
Hanya itu
: are dake
Hari ini atau besok
: kyo ka asu
Ini itu
: are ya ore ya
Kalau, jika
: moshi (….. tara)
Kalau begitu
: sore dewa
Kalau tidak salah
: tashika
Kemudian
: soshite
Mengingat akan
: sore shitewa
Meskipun demikian
: tokoro ga
Mungkin
: tabun
Mulai sekarang
: kore kara
Nantilah
: ato de
Oleh diri sendiri
: jibun de
Pada akhirnya
: owari ni
Pertama – tama
: hajime ni
Sampai kapanpun
: itsu made mo
Sebentar
: chotto
Sekedar
: sore hodo
Tetapi
: demo, shikashi
Tentu saja
: mochiron
Tiba – tiba
: tatsuzen
Read More..

RENUNGAN UNTUKMU SAHABAT MUDAKU



Bismillaahirrohmaanirrhoohiim
Assalamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Bakda tahmid, solatan ‘ala rosulillah “Allohumma Sholli ‘ala sayyidina Muhammad, Tibbil qulubii wa dawa’iha wa ‘afiatal abadani washifa’iha wa nuuril abshori wa diya’iha wa ‘ala alihi washohbihi wabarik wasallam”

Sahabat mudaku, aku bukanlah guru yang ingin menentang keinginan mudamu untuk terus menikmati masa mudamu dengan hal yang menurutmu bisa membuatmu senang dan bahagia, aku juga bukan orang suci yang tidak tersentuh dosa bukankah hanya para nabi dan rasul yang taksyim (tidak tersentuh dosa), aku juga bukan ulama yang paham betul dengan agama untuk mengguruimu tentu aku juga bukan aulia Allah yang penuh karomah. Aku hanya seorang pemuda, sama denganmu penuh dengan keinginan syahwat duniawi, penuh dengan keinginan kesenangan – kesenangan semu. Sering berharap ada di tengah – tengah kemewahan dan kemegahan duniawi.
Di saat usiaku beranjak dewasa, sama halnya sepertimu aku juga punya daya tarik terhadap lawan jenis sering aku berfikir bagaima agar aku bisa selalu bersama dengan mereka, sering berfikir mempunyai segalanya dan semua inginku dengan mudah aku peroleh. Aku juga sering berada di antara para pembuat maksiat itu, sering membuat luka di hati orang – orang yang aku cintai, mengecewakan ibuku sayang yang dengan susah payah mempertaruhkan hidupnya untuk kelahiranku, mengecewakan ayahku sayang yang tulangnya mulai keropos, ototnya mulai lemah dikarenakan bekerja keras demi kelangsungan hidupku. Aku juga sering berada di tengah – tengah para pembentak orang tua, tak jarang kata “ah” keluar dari mulut ini ketika ada ingin yang tak bisa mereka penuhi. Sering juga kok aku berbohong kepada mereka. Kamu tahukan adzan, panggilan sholat itu sering sekali aku abaikan seakan itu hanya angin lalu, rasa syukurku terhadap Allah hilang seakan maut tidak akan pernah menghampiriku.
Jadi sahabat mudaku, aku bukan orang suci aku sama dengan manusia lain penuh dosa dan nestapa, berada dalam titik nadir keimanan. Sholat yang diwajibkan itu sering tidak aku tunaikan, tilawah Qur’an itu sering aku lupakan bahkan tidak jarang hal – hal yang dilarang agama sering aku perbuat.
Menikmati indah pacaran dengan segala kemaksiatannya tak luput dari perbuatanku, tak jarang perempuan – perempuan itu aku lukai secara bathin, kemudian ketika aku merasa puas aku tinggalkan.
Perkelahian antara remaja merupakan hal yang lumrah juga, dengan semua kesombongan dan kecongkakan itu tidak jarang aku menentang Kuasa Allah.

Kini, aku berdiri disepertiga malam mengingati apa – apa yang aku perbuat aku berada dalam titik nadir, penuh dengan dosa dihadapan yang Maha Suci, aku meraasa malu berada di depan Allah dengan segala dosa yang telah aku tumpuk. Berharap dengan penuh harapan agar magfiroh – Nya aku dapati agar kasih sayang – Nya bersemayam dalam hati. Cucuran air mata ini takkan mampu membasuh semua dosa ini. Dengan penuh kehinaan aku memohon ampunan – Nya, semua kesombongan yang dulu aku banggakan kini hilang lenyap dihadapan – Nya, aku bukan apa – apa di hadapan – Nya, aku hanya bagai seorang anai yang tak punya kekuatan dan daya upaya. Kucoba untuk menata keimanan ku lagi, kumulai dengan syahadat yang selama itu tak pernah aku pedulikan, kusucikan diri ini dengan air Saokohum robbuhum saroban tokhuro lewat mandi taubat tapi tetap saja diri ini merasa hina, entah nanti aku layak berada di antara hamba – hamba yang dicintai Allah, aku benar – benar hanya bisa serharap.
Hina diri ini seakan tak kuasa menginjakkan kaki di rumah – Nya, bukan karena aku takut, bukan karena aku tidak bisa tapi diri merasa terlalu hina untuk sekedar memasuki rumah – Nya yang suci, tak kuasa air mata ini untuk tidak mengalir ketika bersujud dihadapan – Nya. Bukan, aku bukan sok alim. Aku ingat salah satu dari 4 hal yang akan dipertanyakan sebelum kita bisa beranjak dari hisab Allah di akhirat kelak adalah “Masa muda kita untuk apa kita perbuat?”
Dengan semua apa yang telah aku perbuat aku benar – benar takut jika masa muda ini tidak bisa aku pertanggung jawabkan, tidak bisa membawaku dekat dengan – Nya, juga takut jika ternyata amal perbuatanku tak sampai membawaku ke dalam ridho – Nya, aku takut tidak bisa berkumpul dengan orang – orang Saleh yang ada di Jannah – Nya. Jika saja semua umur yang tersisa ini aku habiskan aku yakin itu tidak akan mampu mengimbangi berat dosa yang saat ini kupikul. Aku takut jika disaat aku belum mendapatkan ridho – Nya aku telah dipanggil kehadapan – Nya, jika begitu kemana nanti aku kelak dikembalikan jika bukan jahannam, aku takut jika saat tua yang selalu aku fikirkan saat untuk taubat aku tidaklah sampai padanya, aku takut sebelum aku sampai pada masa tua itu aku telah dipanggil oleh Allah. Jika bukan Dia siapa lagi nanti yang bisa aku jadikan penolong.
Sahabat, hari ini aku masih lihat kamu begitu bergelut dengan maksiat, minuman keras itu masih sering kamu teguk, judi yang sering kita anggap jadi jalan untuk mendapatkan uang masih sering kamu perbuat, dan zina (meskipun itu cuma zina kecil seperti pelukan, ciuman ataupun yang lainnya) masih sering jadi bagian pesta maksiat yang kamu perbuat. Aku masih melihat kalian saling pegangan tangan, berpelukan diatas motor itu dan terus memperlihatkan semua kemaksiatan itu dihadapan masyarakat banyak, seakan mengumumkan ke dunia bahwa zina adalah jalan hidupnya. Aku masih sering tidak mendengar ucapan basmalah ketika menyantap rezeki dari Allah juga tak pernah aku dengar ucapan hamdalah atas semua kenikmatan yang telah diberikan – Nya kepadamu.
Apa kamu tidak takut jika saja masa tua (untuk bertobat) tidak ada kesempatan bagi kita?
Tidak pernahkah kamu bertafakkur di tempat tidurmu mengenangkan nasib diri kelak di hadapan Ilahi? Begitu kerdil kita dan berbalut dosa, mampukah kita melewati titian Shirot nanti dengan dosa yang menggunung ini, betapa berat dosa kita yang tentu tak dapat kita pikul sendiri. Apakah kita tidak pernah mengenang diri jika esok bukan milik kita lagi dan mata tak pasti terbuka, jantung tak pasti berdetak lagi dan nafas tak pasti terhembus lagi kemana kita akan dikembalikan jika bukan Nar.

Sahabat mudaku, sebelum kita pergi berangkat ke akhirat sana mari kita renungi apakah amal – amal kita akan mampu mengimbangi dosa – dosa kita selama ini, bagaimana jika ternyata amal kita yang sedikit ini tak berterima dihadapan – Nya? Siapa yang akan kita jadikan penolong?
Sahabat mudaku, aku berharap jika disaat ini kita bisa tertawa bersama – sama dalam kesenangan nanti di akhirat kelak kita juga tetap bisa tertawa di tempat kebahagiaan sejati. Seperti di awal aku tuliskan aku bukanlah orang suci, jadi aku butuk kamu sahabat mudaku untuk terus bersatu dalam jihad menuju Jannah Allah ini, aku butuh kamu sebagai penguatku, aku butuh kamu sebagai pengajar dan penasehat ketika kehilafan – kehilafan dalam keseharianku masih sering terjadi, aku butuh kamu untuk memapahku di jalan Islam ini karena aku hanya orang lemah yang tak punya daya upaya, aku butuh kamu untuk terus memberiku semangat ketika iman dihati ini mulai melemah, dan aku butuh kamu untuk terus menguatkanku ketika aku rapuh dan aku butuh kamu untuk terus membimbingku agar tetap bisa berada dalam milah Islam ini.

Shabatku, aku tidak pernah merasa setakut ini sebelumnya, ketakukan ketika tidak lulus ujian ataupun ketika berhadapan dengan kepala sekolah itu semua tidak ada apa – apanya di banding saat ini, aku takut jika maut sudah dekat denganku, sementara amalku tidak berterima dan aku takut mati dalam keadaan shuul khotimah. Semoga rasa takut yang aku rasa sekarang ini juga berada dalam hatimu agar kita bisa saling menguatkan dalam milah Islam ini.

Semoga Allah memudahkan kita dalam mencapai rido – Nya dan diberikannya waktu bagi kita untuk kembali menata keimanan kita yang semakin menipis.

“Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)
Read More..

Selasa, 24 April 2012

Pelajaran 7

PARTIKEL NO (の)



Dalam Bahasa Jepang untuk menyatakan kepemilikan digunakan partikel no  tidak seperti dalam Bahasa Inggris dimana Pemilik atau subject berubah seperti I menjadi my dan seterusnya. Mari kita lihat kata – kata di bawah ini :
a.       buku milik Resty       = Resty san         no           hon
b.      tas milik Budi              = Budi san           no           kaban
c.       baju milik Ira              = Ira san               no           satsu
Dari contoh di atas dapat kita lihat cara menyusun kata yang menggunakan kata milik terbalik dengan bahasa Indonesia, jika dalam Bahasa Indonesia benda yang dimiliki + kata milik + Pemilik maka dalam bahasa Jepang susunannya terbalik menjadi Pemilik + partikel no (の) + benda yang dimiliki. Selain untuk menyatakan kepemilikan partikel no juga digunakan untuk menyusun dua kata yang menjadi satu kata dengan arti baru :
                Contoh :
a.       Buku kimia (dalam hal ini ada 2 kata yang di gabung yaitu; buku dan kimia tapi mempunyai satu arti) = kagaku no hon
b.      Koran (sepak) bola = sakka no shinbun
c.       Majalah computer   = kompyuta no zasshi
Untuk perkara seperti di atas dalam bahasa Jepang disusun dari KB1 + NO + KB2. Dengan demikian buku kimia menjadi kimia no buku = (kagaku no hon).
Sementara untuk kata Koran bola menjadi; bola no koran (sakka no shinbun) dan begitu seterusnya.


                EVALUASI :
1.       Ini adalah buku
.................................................................................
2.       Apakah ini kamus?
.................................................................................
3.       Buku ini siapa punya?
.................................................................................
4.       Ini bukan buku Rasyid
.................................................................................
5.       Buku ini bukan milik Rasyid
.................................................................................
6.       Computer ini milik Desi
.................................................................................
7.       Apakah ini computer milik desi?
.................................................................................
8.       Majalah bola ini milik Seri
.................................................................................
9.       Buku kimia ini milik siapa?
.................................................................................
10.   Ini bukan buku Kimia milik Sarah
.................................................................................
11.   Apakah baju ini milik Santi ?
.................................................................................
12.   Tidak, ini buikan baju milk Santi
.................................................................................
13.   Majalah computer ini milik Resty
.................................................................................
14.   Apakah ini majalah computer milik Rido?
.................................................................................
15.   Tidak, majalah computer ini bukan milk Rido
.................................................................................
Read More..