Terlihat judulnya seperti salah satu nama surat
dalam Al – Qur’anul Karim. Ya, memang judulnya sengaja dibuat seperti nama
Surat Al – Qur’an karena pembahasannya di dasarkan pada Al – Qur’an.
Annisa, begitulah nama Surah Al – Qur’an itu bukan Ar – Rijal (Para
Lelaki), seperti itulah Islam memuliakan muslimah, memandang perempuan itu
sebagai makhluk yang mulia bahkan perbandingan penghormatan terhadap ibu dengan
ayah adalah 3 : 1 dan seperti sabda Rasulullah “Surga itu di bawah telapak kaki
ibu”. Ibu, bukan ayah, perempuan bukan laki – laki.
Islam memuliakan perempuan
bukan hanya sebatas penghormatan tapi perilaku dan adab bergaul juga cara
berpakaiannya di atur oleh Allah Tuhan sekalian alam.
Telah banyak dijelaskan Allah dalam Al – Qur’an tentang mulianya perempuan
itu bahkan beberapa di antara mereka mendapat wahyu, tentu saja perempuan yang
mulia itu adalah perempuan yang berjalan di atas Perintah Allah dan Rasulnya,
menjaga kemaluannya dan patuh terhadap suaminya.
Sebut saja Ibu Nabi Musa as yang diperintahkan Allah untuk memasukkan
anaknya ke dalam peti dan menghanyutkannya ke dalam sungai Nil. Kemudian
disebutkan juga seorang perempuan yang sangat mulia dan perempuan yang sangat
bisa menjaga kemaluannya yaitu Siti Maryam yang namanya di abadikan sebagai
salah satu nama Surah di dalam Al – Qur’an yang sejak lahirnya telah diserahkan
ibunya untuk diasuh Nabi Zakaria as dan kemudian menjadi Ahli Masjid Al – Aqsha
dan melahirkan anak yang mulia pula Nabi Isa as. Tidakkah kamu baca seperti apa
para malaikat datang menemui Sarah istri Nabi Ibrahim dan menyampaikan wahyu
Allah bahwa dia akan melahirkan meskipun dia sudah sangat tua. Tersebut juga
kakak Nabi Musa yang disuruh ibunya untuk mengintip kemana hanyutnya Musa as.
Diceritakan juga dua anak perempuan Nabi Syu’aib yang mengembala di negeri
Madyan dan salah satu di antara mereka menjadi istri untuk Nabi Allah Musa as.
Dan tersebutlah nama istri Fir’aun yang membela Nabi Musa sampai dewasa dan
doanya tersebut dalam Al – Qur’an agar dibuatkan istana di Jannah karena istana
Fir’aun itu baginya bagai Neraka. Atau kamu tidak memperhatikan seperti apa
Allah mengabadikan cerita seorang perempuan pemimpin negara yang begitu arif
dan bijaksana juga berwibawa Ratu Bulqis yang kewibawaannya membuat para
pembesar negara termasuk laki – laki tunduk menunggu perintah.
Di samping itu ada banyak lagi perempuan – perempuan yang mulia sebut saja
Ummu Yasir, perempuan yang mewakafkan dirinya di jalan Allah dan Allah
memuliakannya sebagai syahidah pertama sementara syahid itu balasannya tidak
lain hanyalah Jannah.
DAN PENGHUNI NERAKA ITU
SEBAGIAN BESAR AN – NISA
Sabda Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam “Aku diperlihatkan neraka,
maka aku sama sekali tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini, dan aku
meluhat kebanyakan penghuninya adalah perempuan” tentu akan muncul pertanyaan
kenapa?
Perhatikanlah saudaraku, inilah sebagian alasan kenapa penghuni Jannah itu
kebanyakan perempuan :
1.
Banyak
yang Kufur kepada Allah
Kufur berarti ingkar, ingkar kepada ajaran Allah
dan Rasul – Nya. Padahal Al – Qur’an sudah mengatur mereka dalam segala aspek
kehidupan seperti Adab dalam rumah tangga (QS An – Nur), Kesopanan dan sikap
hidup (QS Al – Ahzab), Adab berpakaian dan memakai perhiasan (QS An – Nur ayat
31) tapi itu semua hanya seperti angin lalu bagi sebagian perempuan.
2.
Bersolek
Tentu saja Islam tidak melarang bersolek dan
mempercantik diri tapi ada batasannya. Tidakkah kamu lihat banyaknya perempuan
yang mengikuti kebanyakan orang dimuka bumi ini dalam hal bersolek. Sebut saja
berpakaian, Islam telah mengatur cara berpakaian yang baik bagi kamu tapi
sekali lagi itu tidak di indahkan. Mereka lebih banyak mengikuti cara
berpakaian orang banyak dimuka bumi ini yang mempertontonkan auratnya kepada
setiap orang yang melihatnya, bahkan tidak jarang bagian tubuh yang seharusnya
tersimpan rapat malah bisa dilihat orang meskipun hanya bentuk atau sedikit
saja dari bagian itu, dan yang lebih parah adalagi yang merasa nyaman dan biasa
saja meskipun dia dipegang dan disentuh oleh laki – laki yang tidak halal
baginya. Tidakkah kamu takut jika keindahan dan keelokan tubuhmu yang
seharusnya jadi anugrah bagimu berubah jadi laknat dan sumber dosa yang
berujung pada Neraka?
Begitu juga dengan jilbab, di saat sekarang hijab
ini seakan sudah tidak perlu lagi dipakai padahal hakekat jilbab itu sangat
banyak manfaatnya bagimu, dengan terang – terangan kamu uraikan rambutmu di
hadapan banyak orang dan tidak jarang pula karena mengikuti sebagian besar
kebiasaan orang dumuka bumi ini perempuan itu memakai jilbab tapi tetap berdosa
karena tidak sesuai dengan syar’i cara dia memakai jilbab itu.
Firman Allah dalam Al – Qur’an “Dan katakanlah
pada perempuan – perempuan beriman : hendaklah mereka menahan pandangannya dan
menjaga kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasan kecuali yang
biasa nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumurnya (Jilbab) ke
dadanya (Jilbab harus menutup dada) ...” An – Nur 31
Jelas sekali seperti apa seharusnya muslimah itu
pakai jilbab. Sudahkah jilbabmu sesuai syar’i wahai saudariku?
3.
Kufur
terhadap suami
Adalah melanggar apa yang diamanatkan suami,
kecuali amanat itu melanggar syar’i.
Untuk saudariku, sekarang pilihan ada di tanganmu
apakah kamu ingin menuju Jannah atau ingin menuju Nar (Neraka)? Ketahuilah
sesungguhnya azab akhirat itu sangat pedih dan akan benar terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar