Laman

Entri Populer

Jumat, 30 Maret 2012

CINTA ataukah NAFSU??



Cinta itu adalah fitrah manusia, lahir di dalam hati sebagai pengikat hati di antara manusia, dari cinta itu akan tumbuh simpati yang memberi rasa nyaman dan tenteram.
Setiap zat dikembalikan ke dalam hukum fitrahnya jika belum ternoda, seperti cinta itu karena dia fitrah maka hukum asalnya suci.
Cinta yang seharusnya diikat dalam ikatan suci yang namanya pernikahan kini banyak diikat dalam ikatan sayton yang bernama Pacaran.
Kenapa disebut dengan ikatan sayton? Karena memang demikian adanya, ikatan sayton itu bernama pacaran. Tidak jarang orang yang berpacaran itu begitu takut jika ia sampai melukai hati kekasihnya jauh melebihi rasa takutnya akan Allah Azzawa Jalla yang selalu melihat dan memperhatikan hambanya sehingga ia rela melakukan banyak hal yang diluar kendali akal fikiran apalagi hatinya.
            Cinta yang diikat dalam pacaran pada awalnya akan memberikan kesan yang sangat manis dan menjanjikan kebahagiaan tapi pada akhirnya akan berakhir dengan duka dan tangisan karena memang seperti itulah cinta manusia, hanya bersifat sementara dan terbentur pada kecantikan fisik dan keberadaan harta, tidak seperti cinta Yang Maha Cinta yang selalu terjaga kesucian dan kesempurnaannya.
            Tidak jarang juga cinta dalam konsep “pacaran” itu membawa kemaksiatan, perhatikanlah saudaraku! Perempuan – perempuan yang mengikuti konsep pacaran itu begitu sering dipegang yang bukan mukhrimnya, bersentuhan kulit dengan laki – laki yang antah berantah. Tidak jarang juga para perempuan itu merasa begitu hebat ketika banyak laki – laki yang pacaran dengan dirinya, memuji kecantikan dan keayuannya dan menikmati tubuhnya meskipun itu ciuman, pelukan ataupun sentuhan yang tidak senonoh. Apakah kamu berfikir jika banyak yang menjadi pacar mu itu menunjukkan kalau kamu hebat? Tidak saudariku sesungguhnya tidak karena pada kenyataannya itu menunjukkan seberapa MURAHANNYA KAMU.
 Ketahuilah saudaraku bahwa sesungguhnya ketika kamu mendekati zina tak ubahnya seperti sedang berjalan dipinggir kolam yang sangat licin yang kamu akan sangat susah sekali keluar dari tepi kolam itu yang dimana kebanyakan orang malah tertarik jatuh lebih dalam, ketika zina itu telah menyentuh hidupmu yakinlah saudaraku akan tidak ada lagi jalan kembali untuk mencapai “kesucian” yang kamu miliki sebelumnya.
Dan teruntuk bagimu saudariku, jika zina telah merenggut keperawananmu apakah akan ada jalan kembali untuk suci? Apakah akan ada laki – laki baik yang datang melamarmu atau apakah ada jaminan kalau laki – laki yang kamu puja dalam lingkar setan itu bisa menjamin bahwa dia akan mempersuntingmu? Dan jika anak yang dirahimmu itu lahir siapakah yang akan menjadi walinya kelak ketika ia menikah?
Dan seberapa banyak orang yang kau lukai demi cinta itu, orang – orang yang ada dalam keluargamu seberapa sering kamu bohongi? Jika ternyata cinta itu membuat kamu terjatuh dalam lembah kemaksiatan, apakah masih layak itu disebut Cinta?
            Jika cinta bagi para Murabbi terdahulu (Rasulullah Shollalohu ‘Alaihi wasallamdan Siti Khadijah) menjadi jalan menuju surga apa kamu tidak tertarik mengikuti jejak mereka? Atau kamu tidak tahu manusia paling rupawan di jaman dahulu Nabu Yusuf as begitu banyak yang tertarik dengannya tapi dia tetap berpegang teguh pada jalan Allah karena sungguh itulah jalan yang benar. Atau apakah kamu ingin mengikuti kebanyakan orang yang berpacaran itu yang dimana itu menjadi jalan bagi mereka kedalam neraka?
Firman Allah dalam Al – Qur’an surat Al – An’am ayan 116 “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang – orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belakadan mereka tidak lain hanyalah berdusta”

Seperti itulah saudaraku kebanyakan orang dimuka bumi ini hanya mengikuti nafsunya, tanyalah hatimu Cinta ataukah Nafsu yang kamu perbuat itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar