Sejatinya
manusia itu diciptakan untuk menjadi pemimpin (Khalifah di muka bumi), tapi
pada kenyataannya banyak sekali di antara kita yang lebih menyerahkan urusan
diri kita kepada orang lain. Dalam artian kita tidak bisa memimpin diri kita
sendiri.
Menurut sebuah
penelitian dunia sangat merindukan pemimpin yang mempunyai karakter di bawah
ini :
1.
Integritas
Dalam
hal ini adalah kejujuran, untuk bisa memimpin sangat dibutuhkan kejujuran
terutama untuk bisa memimpin diri sendiri. Tapi pada saat ini kejujuran sudah
menjadi barang yang langka dan mahal harganya. Bahkan dalam kehidupan keluarga
sekalipun ini sudah sangat jarang kita temukan.
Saudara
– saudariku, seberapa sering kebohongan kau ucapkan untuk orang tuamu, saudara
ataupun orang lain. Bahkan yang paling miris ketika kamu rela berbohong
terhadap orangtuamu demi orang yang bukan siapa – siapamu dengan alasan cinta.
Jika demikian,
jika karena cinta itu kamu melukai hati orang tuamu, meninggalkan suruh Allah
dan Rasulnya mengutamakan ajakan sayton dan kemaksiatan, apakah itu masih bisa
disebut cinta? Berlindunglah pada Allah
dari cinta palsu yang membuat manusia berpaling dari – Nya yang melalaikan dan
menipu manusia.
Tidakkah
kamu takut, jika Allah Yang Maha Cinta tidak lagi mencintaimu? Jika terhadap
suruhnya saja kamu tidak bisa berlaku jujur, apa kamu tidak khawatir akan azab
yang dijanjikan - Nya yang dimana sebagian telah kamu lihat diturunkan kepada
kaum sebelum kamu.
2. Responsibility
Tanggungjawab,
merupakan syarat kedua yang harus dipenuhi untuk bisa menjadi pemimpin yang
baik. Tahukah kamu wahai para pemuda dan pemudi tanggung jawabmu? Sudahkah kamu
laksanakan tanggung jawabmu sebagai seorang hamba kepada sang Maha Kuasa? Tanggung
jawabmu terhadap sesama, amanah – amanah yang kau emban, apakah semua itu sudah
kamu lakasanakan sehingga dengan tenangnya kamu menjauh dari ridho - Nya
3.
Quotient
Kecerdasan,
ingat kawan bukan IQ tapi kecerdasan (EQ). Ingatkah engkau ketika Rasulullah
berjalan dan membantu seorang nenek tua tapi tahukah kau apa yang keluar dari
mulut wanita renta itu “Jahui Muhammad wahai anakku, Muhammad itu pembohong”
sampai 3 kali. Tapi Nabi Muhammad tidak marah dia hanya diam dan berjalan
perlahan mengikuti langkah wanita renta itu, ketika sudah sampai di tujuan
Rasul Allah itu dengan lembut pamit tanpa ada sedikitpun amarah dan dendam.
Subahanallah, begitulah kecerdasan emosi Rasulullah.
Di akademi, kita memang
diupayakan untuk bisa memperolah nilai akademi yang bagus tapi yakinlah
saudaraku yang paling banyak membantu kehidupanmu adalah kecerdasan emosi yang
bisa kamu tata dengan rapi, menjauhi amarah karena amarah itu mendekatkan kita
dengan sayton.
4.
Coach/Leadership
Sifat
kepemimpinan, inilah karakter terakhir yang harus kita bangun. Untuk bisa
memiliki sifat kepemimpinan yang baik tentu kita haruslah terlebih dahulu
menyiapakan 3 karakter di atas maka karakter yang ke empat ini akan datang
dengan sendirinya juga tentu saja mempelajari pemimpin – pemimpin yanh diutus
Allah terlebih dahulu.
Pada
suatu ketika berjalanlah Rasulullah denga Abu Bakar As – siddiq dan 1 orang
Yahudi, ketika ditengah perjalanan ketiga hamba Allah itu dilanda kehausan yang
amat sangat sementara air yang tersisa hanya seukuran 1 gelas lagi.
Subahanallah, rasul Allah yang paling mulia dengan jiwa kepemimpinannya
menyerahkan air itu pertama kepada orang Yahudi itu kemudian Abu Bakar barulah
sisanya untuk Rasulullah. Seperti itulah
pemimpin, mementingkan apa yang dipimpinnya dari pada dirinya sendiri. Bagian
terkecil dari kita yang paling penting adalah hati, marilah kembali mengikuti
kata hati, dengarkan apa yang disampaikan hatimu terhadapmu jangan kamu
utamakan nafsu yang selalu merongrong kehidupanmu.
Dari keempat
karakter itu jika kita tarik benag merah akan kita peroleh 1 kesimpulan :
1. Integritas
(kejujuran dalam bahasa arab adalah Siddiq)
2. Responsibility
(tanggung jawab ataupun Amanah)
3. Quotient
(kecerdasan, bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya merupakan penjabaran
Fathonah)
4. Leader
(pemimpin, adalah orang yang bisa mengatur dirinya dengan baik begitu juga yang
ia pimpin dan pandai menyampaikan agar didengar dengan baik itu adalah
penjabaran Tabligh)
Jadi pemimpin
yang dirindukan dunia ini adalah pemimpin dengan sifat – sifat Muhammad Rasulullah
maka Maha Benarlah Allah Dengan Segala Firmannya.
Kita tidak akan
bisa seperti beliau tapi marilah kita teladani sifatnya dan menjauhi
larangannya yakinlah inilah jalan yang lurus itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar