Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik.
Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada
tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin anda pernah mengalami pengalaman buruk yang
tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu
sudut mata yg berkaitan uang saja.
Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan
pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus
atau menampakkan wajah yang ceria.
Optimisme
terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena
hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka.
Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir
menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh,
danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan,
ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin
akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan.
Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga.
Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air
yang anda temui?
Masalah Adalah Hadiah.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan
menghindarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan,
anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda
terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik
setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka,
hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. Tanpa masalah, anda
tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu
terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada
anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan
hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu
dari tempat yang tinggi.
Detik pertama
anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit
ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka
terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tidak
berani mengatasi masalah, anda tidak akan menjadi seseorang yang sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar