Laman

Entri Populer

Rabu, 28 Desember 2011

Kata - Kata Asmara Dalam Bahasa Jepang





Asmara
: renai
Air mata buaya
: usonaki aijou
Benci
: nikumu kirai
Benci tapi rindu
:nikui dakedo koishii
Cinta
: aijo
Cantik
: kireina
Cakep
: utsukushii
Cewek
: onnanoko
Cemburu
: shitto
Cengeng
: nakimushii
Cinta monyet
: kodomo no ai
Cinta sejati
: jun ai
Cinta kilat
: hitome bore
Cinta buta
: momoku no koi
Cowok
: otokonoko
Cinta semu
: itsuwari no ai
Cinta segi tiga
: sankaku kankei
Ciuman
: kissu
Cumbu
: odate
Curiga
: utagau
Cuek
: mushisuru
Dendam
: urami
Dusta
: uso
Ganteng
: utsukushii
Gelisah
: fuan
Gombal
: oseji
Hati yang luka
: kizutsuita kokoro
Hitam manis
: iroguro dakedo utsukushii
Jatuh cinta
: koi ni ochiru
Jujur
: sojiki
Kasih sayang
: aijou
Kawin lari
: kakeochi
Kekasih
: aijin, koibito, itoshii hito
Malu
: hazukashii
Malu – malu kucing
: neko kaburi kireina
Menikah
: kekkon suru
Patah hati
: shitsuren
Pelukan
: daku koto
Peluk,memeluk
: dakishimete
Perasaan
: kanjo
Pengalamat pahit
: nigai keiken
Putus cinta
: wakareru
Racun asmara
: ai no nayami
Rindu
: kosishii
Rindu ½ mati
: shinu hodo koishii
Sayang
: ai suru
Sehidup semati
: ikiru mo issho sunu mo issho
Simpatik
: dojoteki ki ga aru
Anata ni de atte, yatta
: senang bisa mengenalmu
Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu
: kimi no koto bakkari kangaeta
Moga mimpi indah
: kireina yume ga aru
Selalu mencintaimu
: itsumademo aishiteru
Read More..

Percakapan Bahasa Jepang (Imasu dan Arimasu)




A : Tanaka-san wa jimusho ni imasu ka ; 田中さんは事務所にいますか ; Apakah tuan Tanaka ada di kantor?
B : Mou uchi e kaerimashita ; もう家へ帰りました ; Sudah pulang ke rumah
A : Tanaka-san no uchi wa doko desu ka ; 田中さんの家はどこですか ; Rumah tuan Tanaka dimana?
B : Eki no mae ni hana-ya ga arimasu ne. Tanaka-san no uchi wa hana-ya no tonari desu ; 駅の前に花屋がありますね。田中さんの家は花屋の隣です ; Sebelum stasiun ada toko bunga ya, rumah tuan Tanaka disebelah toko bunga
A : Sou desu ka, Dewa, korekara ikimasu ; そうですか。では、これから行きます ; Oh, begitu. Kalau begitu dari sekarang saya pergi
B : Itte irasshai ; 行っていらっしゃい ; Selamat jalan
A : Itte mairimasu ; 行ってまいります ; Selamat tinggal
Read More..

Masalah Bukan Berarti Keterpurukan

 
Optimisme adalah memandang hidup ini sebagai persembahan terbaik. Tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja dan mengalir sia-sia. Pasti ada tujuan. Pasti ada maksud. Mungkin anda pernah mengalami pengalaman buruk yang tak menyenangkan, maka keburukan itu hanya karena anda melihat dari salah satu sudut mata yg berkaitan uang saja.

Bila anda berani menengok ke sisi yang lain, anda akan menemukan pemandangan yang jauh berbeda. Anda tidak harus menjadi orang tersenyum terus atau menampakkan wajah yang ceria.
Optimisme terletak di dalam hati, bukan hanya terpampang di muka. Jadilah optimis, karena hidup ini terlalu rumit untuk dipandang dengan mengerutkan alis dan muka.

Setiap tetes air yang keluar dari mata air tahu mereka mengalir menuju ke laut. Meskipun melalui anak sungai, belokan, kawasan kali keruh, danau dan muara, mereka yakin perjalanan mereka bukan tanpa tujuan. Bahkan, ketika menunggu di muara, setiap tetes air tahu, suatu saat panas dan angin akan membawa mereka ke pucuk-pucuk gunung. Menjadi awan dan menurunkan hujan. Sebagian menyuburkan rumput, sebagian tertampung dalam sumur-sumur atau telaga. Sebagian kembali ke laut. Adakah sesuatu yang sia-sia dari setiap tetes air yang anda temui?

Masalah Adalah Hadiah.
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila anda menganggap masalah sebagai halangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah adalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat kejayaan di balik setiap masalah.

Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapi dan ubahlah menjadi kekuatan untuk kesuksesan anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur kesuksesan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.

Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, dekapan hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tempat yang tinggi.
Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku. Beberapa ketika kemudian, bukan kematian yang mereka terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tidak berani mengatasi masalah, anda tidak akan menjadi seseorang yang sejati.
Read More..