Laman

Entri Populer

Rabu, 29 Januari 2014

Afwan, Sebuah Nama

Panyabungan, 25 Januari 2014
Bismillah, sudah lama sekali rasanya tidak meng-update postingan di blog ini, setelah saya lihat recent post-nya ternya terakhir nge-blog tahun 2012 benar-benar emejing istilah sekarang :-D

Kali ini saya akan cerita tentang seorang anak, sebenarnya dia seperti anak biasa lainnya bermain dengan ceria. Namun setelah berkenalan yah atau setidaknya anda berinteraksi dengannya anda akan tahu bahwa dia anak yang cerdas melebihi usianya. sebut saja namanya Afwan, entah kenapa orang tuanya memberi nama itu, apakah dia ingin anaknya menjadi orang yang pemaaf atau orang yang suka minta maaf, entahlah. Lalu kenapa ini jadi penting???

Pagi itu ada acara peringatan Maulidir Rasul di sekolah tempatku mengajar, salah seorang rekan guru membawa sepasang anaknya, salah satunya Afwan usianya baru sekitar 3 tahun, badannya agak gempal tapi dia paling tidak suka disebut gendut. Seperti kebanyakan anak - anak di usianya yang senang bermain, dia main kejar - kejaran dengan kakaknya. Karena saya termasuk bangsa orang yang senang sama anak - anak muncul hasrat ingin berinteraksi dengan dia. awalnya dia agak kurang peduli dan cuek gitu tapi setelah berkali - kali kucoba untuk berinteraksi akhirnya dia mau juga, di sinilah terjadi sesuatu yang berada di luar nalar saya, saat itu siswa - siswi anggota OSIS membagi - bagikan makanan ringan untuk guru, undangan dan siswa yang lain. Saat makanan sudah terhidang, Afwan dan kakaknya masih asik lari - lari lalu ibunya memanggil si kakak untuk makan sementara Afwan masih asik main sendiri, setelah capek dia berlari kepangkuan ibunya, saat ditawarkan untuk makan dia menolak, saya juga ikut menawarkan makanan tapi tidak berhasil. Dia kembali main kejar - kejaran dengan kakaknya, mungkin dia capek dan kembali ke tempat bundanya duduk, saat itu saya tanya "Afwan mau makan?" tahu apa jawabnya "Iya Oom, tapi Afwan gak mau makan kalau kak Aulia gak ikut makan"
Di usianya yang baru sekitar 3 tahun dia menunjukkan sikap seoarang pemimpin dan penyayang, dia tidak mau makan  kalau kakaknya tidak ikut makan meski dia sudah lapar. Kemudian dia minta donat sama ibunya, tahu apa yang dia perbuat dia menyuapai kakaknya duluan baru kemudian makan donat tersebut. Dalam hati saya terharu dan malu, Subhanalloh. Maha Suci Engkau Tuhan.
Melihat tingkah lakunya saya mulai tertarik untuk mengenal anak ini lebih dekat, menurut pengakuan ibunya di rumah dia sering menegor kakaknya kalau si kakak mencontoh apa yang dipertontonkan di televisi, dia akan bilang gak semua yang di TV itu bagus untuk di contoh. Masih menurut sang Ibu dia akan sangat marah kalau melihat kakaknya makan sambil jalan - jalan, anda tahu kan ini termasuk kebiasaan anak - anak usia 4-5 tahun, mungkin termasuk juga kita. Di lain waktu dia pernah mengayun adiknya dan menyanyikan lagu Kasih Sayangnya Bunda di luar itu semua dia juga anak yang pandai melucu, bukan lucu-an yang dibuat - buat seperti pada tayangan TV tapi lucuannya cukup cerdas kalau kita mnjalankan nalar.
Pernah suatu hari kata ibunya, si ayah ingin memotong rambutnya karena dirasa udah cukup panjang tahu apa kata anak ini "Ayah, rambut Afwan gak usah dipotong lagi udah terlalu sering dipotong"

Tahu apa yang bisa saya simpul kan? Di  usianya yang baru sekitar 3 tahun, dia menjadi anak yang sangat penyayang terhadap saudara - saudaranya, begitu menjaga mereka bahkan dia rela menahan rasa lapar demi saudaranya dia juga mampu menjaga dan membimbing kakaknya yang lebih tua darinya, mengayomi adiknya. Sementara kita yang sudah dewasa dan berpendidikan tinggi??? Di samping itu semua dia juga orang yang humoris, ingat humoris yang cerdas. Pernah terbayangkan sama Anda untuk apa kita terus - menerus memotong rambut toh pada akhirnya dia akan memanjang lagi??

Terima kasih Afwan untuk harinya, hari yang emejing buat Oom. Senang bisa berinteraksi denganmu semoga kesempatan lain akan muncul lagi?

Sebelum berpisah dengan anak ini, saya bisikkan sesuatu di telinganya "Afwan gendut" tapi kali ini reaksinya di luar dugaan dia tidak marah seperti biasanya dia senyum saat ditanya sama ibunya apa yang saya bisikkan, dia beragaya seolah - olah ingin membisikkan sesuatu ke telinga ibunya tapi sekali lagi dia menunjukkan kecerdasan dia tidak membisikkan apa - apa dia malah mencium pipi sang ibu :)
Read More..